Smart System Monitoring adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk memantau (monitoring) dan mengatur atau mengendalikan rangkaian lampu penerangan jalan umum (PJU) dalam satu lokasi atau daerah tertentu secara nirkabel (wireless) secara terpusat. Jadi pengawasan dan pengendalian lampu-lampu PJU tersebut bisa dilakukan dari jarak jauh melalui koneksi GSM. Salah satu fitur dari Smart System Monitoring adalah Dimmer Control dan Timed Control.

Sistem ini sangat cocok untuk dipergunakan di daerah yang memiliki perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi cukup pesat seperti Kota Tanjungpinang (Tanjung Pinang) Provinsi Kepulauan Riau. Kota Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Riau memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, baik itu wisata alam dan wisata religi serta wisata budaya, ditambah dengan dengan hotel-hotel berbintang yang mendukung berkembangnya wisata di Tanjung Pinang. Seiring dengan perkembangan sektor pariwisata tentunya juga ikut memajukan sektor ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Salah satu faktor pendukung pengembangan tempat-tempat wisata di Tanjungpinang adalah penerangan, baik itu penerangan di tempat wisata atau penerangan di jalan umum.

laman boenda tanjung pinang

Dengan penerangan jalan yang memadai tentu akan semakin memperlancar aktivitas masyarakat. Pemerintah Daerah Kota Tanjung Pinang tentu selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan penerangan tersebut dengan memasang lampu-lampu PJU di lokasi-lokasi wisata dan sepanjang jalan yang menjadi sarana transportasi bagi masyarakat. Tetapi seiring dengan semakin banyak lampu PJU yang terpasang tentu akan dibarengi dengan semakin besar juga biaya operasional yang harus ditanggung pemerintah daerah, salah satunya biaya listrik yang bisa menjadi ratusan juta atau bahkan miliaran rupiah.

Smart System Monitoring bisa menjadi solusi untuk menangani tingginya biaya operasional lampu PJU di Kota Tanjungpinang Riau. Penggunaan sistem ini bisa memangkas biaya listrik dari lampu-lampu penerangan jalan. Bagaimana cara kerja sistem ini?

Smart System Monitoring Menghemat Biaya Listrik Lampu PJU Kota Tanjungpinang

Sebagai contoh, misalnya dalam satu ruas jalan sepanjang 10 km terpasang 250 tiang lampu PJU dengan kekuatan lampu LED 120W (sesuai dengan SNI 7391:2008). Lampu penerangan jalan bekerja selama 12 jam dalam satu hari (pukul 18.00-06.00). Daya listrik yang dibutuhkan untuk operasional 250 lampu tersebut adalah 360.000 Wh/hari atau setara dengan 360 kWh/hari (dasar perhitungan 250 tiang x 120W x 12 jam = 360.000 Wh/hari).

Dengan daya listrik sebesar 360 kWh dan biaya listrik PLN Rp 1.475,- maka dibutuhkan biaya sebesar Rp 531.000,-/hari (360 kWh x Rp 1.475,-), dalam 1 bulan menjadi Rp Rp 15.930.000,/bulan (Rp 1.475,- x 30 hari), dan setahun menjadi  Rp 193.815.000,-/tahun (Rp 15.930.000,- x 12 bulan).  Biaya tersebut dengan asumsi tidak ada kenaikan tarif listrik dari PLN.

Monitoring Nirkabel Bluesmart

Selanjutnya berikut ini adalah jika kita menggunakan Smart System Monitoring untuk ruas jalan sama seperti contoh di atas.

Dengan fitur Dimmer Control dan Timed Control yang ada pada Smart Remote Monitoring kita bisa mengatur lampu-lampu jalan tersebut sesuai kondisi dan lokasi. Contoh pemanfaatan kedua fitur tersebut adalah sebagai berikut.

Kita mengatur kekuatan lampu berdasarkan jam operasional.

  • Pukul 18.00-21.00 menggunakan 100% daya, jadi dengan 250 tiang lampu dan kekuatan 120W (100%) waktu operasional 3 jam, daya total yang dibutuhkan 90.000 Wh.
  • Pukul 21.00-24.00 menggunakan 50% daya, jadi dengan 250 tiang lampu dan kekuatan  60W (50%) waktu operasional 3 jam, daya total yang dibutuhkan  45.000 Wh.
  • Pukul 00.00-06.00 menggunakan 30% daya, jadi dengan 250 tiang lampu dan kekuatan 36W (30%) waktu operasional 6 jam, daya total yang dibutuhkan 54.000 Wh.

Dengan perhitungan di atas terlihat bahwa dalam 1 hari (12 jam operasional) total daya yang dibutuhkan 189.000 Wh (90.000 Wh + 45.000 Wh +54.000 Wh) atau setara 189 kWh/hari. Jadi biaya listrik yang dibutuhkan dalam sehari adalah Rp 278.775,-/hari (Rp 1.475,- x 189 kWh), dalam sebulan Rp 8.363.250,- (Rp 278.775,- x 30 hari), dan dalam setahun menjadi Rp 101.752.875,-/tahun (Rp 8.363.250,- x 12 bulan).

Dari perhitungan tersebut di atas dapat dilihat bahwa pemanfaatan Smart Remote Monitoring bisa menurunkan biaya listrik PLN sebesar Rp 92.062.125,-/tahun (Rp 193.815.000,- – Rp 101.752.875,-), penghematan tersebut setara dengan 47.5%/tahun.

Berapa lama penghematan ini bisa kita dapatkan? Tentunya sesuai dengan umur lampu LED yang terpasang yaitu sekitar 50.000 jam atau setara dengan 11 tahun 5 bulan (operasional lampu 12 jam/hari). Jadi selama 11 tahun 5 bulan kita bisa menghemat biaya listrik total sebesar Rp 1.050.981.219,- (Rp 92.062.125,- x 11,416 tahun). Satu milyar lebih bisa dihemat dari pemanfaatan Smart Remote Monitoring untuk 250 unit lampu jalan.

Berdasarkan simulasi di atas jelas dapat dilihat penghematan dan efisiensi yang diperoleh dari pemanfaatan Smart System Monitoring selama kurang lebih 11 tahun. Sebuah efisiensi yang cukup besar, biaya operasional lampu PJU bisa dihemat oleh pemerintah provinsi Riau atau pemerintah kabupaten kota di Riau.

Bumi Energi Surya adalah distributor Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS), Pompa Air Tenaga Surya (PATS), Solar Home System (SHS), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Solar PanelController.

Kami berpengalaman membangun PATSPLTSPJUTSSHS di berbagai wilayah di Indonesia untuk keperluan pribadi, instansi pemerintah, dan swasta.

Untuk informasi dan konsultasi lebih lanjut mengenai Smart System Remote Monitoring, silakan hubungi kami.

Sumber foto: infopublik.id