Smart Remote Monitoring adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk memonitor dan mengatur atau mengendalikan rangkaian lampu penerangan jalan umum (PJU) dalam satu lokasi atau daerah tertentu secara nirkabel (wireless) secara terpusat. Jadi pengawasan dan pengendalian lampu-lampu PJU tersebut bisa dilakukan dari jarak jauh melalui koneksi GSM.
Bagaimana Smart Remote Monitoring Menghemat Biaya Tagihan Listrik
Sebagai contoh, misalnya dalam satu ruas jalan sepanjang 10 km terpasang 250 tiang lampu PJU dengan kekuatan lampu LED 120W (sesuai dengan SNI 7391:2008). Lampu penerangan jalan bekerja selama 12 jam dalam satu hari (pukul 18.00-06.00). Daya listrik yang dibutuhkan untuk operasional 250 lampu tersebut adalah 360.000 Wh/hari atau setara dengan 360 kWh/hari (dasar perhitungan 250 tiang x 120W x 12 jam = 360.000 Wh/hari).
Dengan daya listrik sebesar 360 kWh dan biaya listrik PLN Rp 1.475,- maka dibutuhkan biaya sebesar Rp 531.000,-/hari (360 kWh x Rp 1.475,-), dalam 1 bulan menjadi Rp Rp 15.930.000,/bulan (Rp 1.475,- x 30 hari), dan setahun menjadi Rp 193.815.000,-/tahun (Rp 15.930.000,- x 12 bulan). Biaya tersebut dengan asumsi tidak ada kenaikan tarif listrik dari PLN.
Bagaimana dengan Smart Remote Monitoring?
Dengan fitur Dimmer Control dan Timed Control yang ada pada Smart Remote Monitoring kita bisa mengatur lampu-lampu jalan tersebut sesuai kondisi dan lokasi. Contoh pemanfaatan kedua fitur tersebut adalah sebagai berikut.
Kita mengatur kekuatan lampu berdasarkan jam operasional
- Pukul 18.00-21.00 menggunakan 100% daya, jadi dengan 250 tiang lampu dan kekuatan 120W (100%) waktu operasional 3 jam, daya total yang dibutuhkan 90.000 Wh.
- Pukul 21.00-24.00 menggunakan 50% daya, jadi dengan 250 tiang lampu dan kekuatan 60W (50%) waktu operasional 3 jam, daya total yang dibutuhkan 45.000 Wh.
- Pukul 00.00-06.00 menggunakan 30% daya, jadi dengan 250 tiang lampu dan kekuatan 36W (30%) waktu operasional 6 jam, daya total yang dibutuhkan 54.000 Wh.
Dengan perhitungan di atas terlihat bahwa dalam 1 hari (12 jam operasional) total daya yang dibutuhkan 189.000 Wh (90.000 Wh + 45.000 Wh +54.000 Wh) atau setara 189 kWh/hari. Jadi biaya listrik yang dibutuhkan dalam sehari adalah Rp 278.775,-/hari (Rp 1.475,- x 189 kWh), dalam sebulan Rp 8.363.250,- (Rp 278.775,- x 30 hari), dan dalam setahun menjadi Rp 101.752.875,-/tahun (Rp 8.363.250,- x 12 bulan).
Dari perhitungan tersebut di atas dapat dilihat bahwa pemanfaatan Smart Remote Monitoring bisa menurunkan biaya listrik PLN sebesar Rp 92.062.125,-/tahun (Rp 193.815.000,- – Rp 101.752.875,-), penghematan tersebut setara dengan 47.5%/tahun.
Berapa lama penghematan ini bisa kita dapatkan? Tentunya sesuai dengan umur lampu LED yang terpasang yaitu sekitar 50.000 jam atau setara dengan 11 tahun 5 bulan (operasional lampu 12 jam/hari). Jadi selama 11 tahun 5 bulan kita bisa menghemat biaya listrik tlotal sebesar Rp 1.050.981.219,- (Rp 92.062.125,- x 11,416 tahun). Satu milyar lebih bisa hemat dari pemanfaat Smart Remote Monitoring ini.
Berapakah biaya untuk membuat sistem Smart Remote Monitoring ini?
Untuk menggunakan sistem Smart Remote Monitoring ini, dibutuhkan peralatan dan sarana pendukung lainnya, yaitu.
- Concentrator = Rp 14.250.000,-
- Smart controller = Rp 1.500.000,- x 250 tiang lampu = Rp 375.000.000,-
- Koneksi GSM selama 11 tahun 5 bulan = Rp 16.440.000,-
- Server/Web selama 11 tahun 5 bulan = Rp 85.620.000,-
Total biaya untuk membuat sistem Smart Remote Monitoring Rp 491.310.000,-.
Demikian manfaat Smart Remote Monitoring untuk menghemat biaya listrik pada lampu penerangan jalan (PJU) hingga ratusan juta rupiah.
Bumi Energi Surya adalah distributor Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS), Pompa Air Tenaga Surya (PATS), Solar Home System (SHS), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Solar Panel, Controller.
Kami berpengalaman membangun PATS, PLTS, PJUTS, SHS di berbagai wilayah di Indonesia untuk keperluan pribadi, instansi pemerintah, dan swasta.
Untuk informasi dan konsultasi lebih lanjut mengenai Smart Remote Monitoring, silakan hubungi kami.