Nanti banyak warga punya atap solar panel sendiri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peralihan energi dari energi fosil menjadi energi terbarukan bakal membuat seluruh kehidupan bertransformasi.

Bendahara negara ini menyebut, kemungkinan peralihan energi itu akan diikuti gaya hidup. Nantinya banyak warga yang memiliki solar panel sendiri di rumah, mobil listrik, bahkan hingga kompor listrik.

“Mungkin banyak sekali masyarakat yang atap rumahnya menjadi atap solar. Mereka akan memiliki sendiri atap solar panel. Ini butuh suatu konversi dari PLN,” kata Sri Mulyani dalam Kompas100 CEO Forum, Kamis (19/11/2021).

  • Pemasangan solar panel PLTS On Grid rumah dinas Menteri Kominfo RI
  • Pemasangan PLTS On Grid Gedung Kominfo RI
  • PLTS Off Grid Puskemas Luwu Timur Sulawesi Selatan

Wanita yang akrab disapa Ani ini menuturkan, pengalihan energi memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pemerintah perlu berinvestasi pada infrastruktur pendukungnya sekaligus memberikan kompensasi kepada kontrak yang telanjur berjalan.

Misalnya untuk mempensiunkan (early retirement) 5,5 gigawatt PLTU batu bara, Indonesia membutuhkan dana hingga miliaran dollar AS, yakni 20-30 miliar dollar AS. Angkanya setara dengan Rp 284 triliun – Rp 426 triliun (kurs Rp 14.200).

Dana sebesar itu juga digunakan untuk membayar kontrak yang masih berjalan. Jika dihentikan lebih cepat dari perjanjian awal, pemerintah harus mengkompensasi.

“Kalau untuk me-retire enggak bisa langsung bilang, ‘Kamu harus tutup (PLTU batu bara) itu. Enggak bisa’. Kalau ada kontrak sampai 2030, dan PLN bilang (harus selesai tahun) 2015, PLN harus tetap bayar (investasi) 2015 sampai 2030. Inilah negoisasi sekarang ini sedang di-establish,” ungkap Ani.

Di sisi lain, transisi energi terbarukan tidak bisa serta merta dilakukan secara masif. Pasalnya, transisi ini membutuhkan banyak kebijakan serta aturan lainnya. Saat ini saja, PLN masih menggunakan sekitar 60 persen batu bara.

Baca juga >> Ingin Memasang Panel Surya?

“Retirement tidak berarti free, ada ongkos yang harus dikeluarkan. And then kita harus mengganti yang dipensiunkan ini, permintaan tehadap listrik kan makin naik, kalau semua mobil listrik, kompor jadi listrik, demand akan naik, bukan makin turun,” tandas Ani.

Sumber: Kompas.com (Penulis Fika Nurul Ulya | Editor: Erlangga Djumena | Foto: Kristianto Purnomo)